Subneting: Pengertian, fungsi, contoh, dan cara subneting
Subneting class C, class B, class A
Pengertian dan contoh
Subneting adalah Teknik membagi jaringan computer menjadi subjaringan yang lebih kecil. Subneting berfungsi untuk mempermudah saat pengelolaan jaringan disisi lain bisa juga optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar tapi terbagi ke beberapa subnetwork.
contoh dari subnetting adalah missal ada analogi sebuah jalan Am sangaji terdiri dari beberapa rumah dengan satu rumah yang bertugas untuk mengumumkan pengumuman, yaitu rumah RW. Ketika rumah di Am Sangaji bertambah banyak, maka akan terjadi kemacetan, sehingga dibuat gang gang kecil di Am Sangaji dan masing masing gang memiliki 1 rumah yang bertugas untuk mengumumkan pengumuman yaitu rumah RT. Maka saat pak RT ingin memberikan pengumuman tidak harus mendatangi 1 rumah ke rumah lain, cukup memberi tahu RW untuk menyebarkan pengumuman sehingga akan membuat lalu lintas lancer.
Dalam subneting juga ada yang Namanya subnet mask, subnet mask berfungsi untu membagi network atau host nya. Address mana saja yang berfungsi sebagai subnet dan host yang berfungsi sebagai broadcast dapar kita ketahui dari subnet mask nya
Tabel subnetmask
tabel subnetmask berfungsi untuk memudahkan menghitung cidr ke subnetmask
| Subnetmask | CIDR |
|---|---|
| 255.128.0.0 | /9 |
| 255.192.0.0 | /10 |
| 255.224.0.0 | /11 |
| 255.240.0.0 | /12 |
| 255.248.0.0 | /13 |
| 255.252.0.0 | /14 |
| 255.254.0.0 | /15 |
| 255.255.0.0 | /16 |
| 255.255.128.0 | /17 |
| 255.255.192.0 | /18 |
| 255.255.224.0 | /19 |
| 255.255.240.0 | /20 |
| 255.255.248.0 | /21 |
| 255.255.252.0 | /22 |
| 255.255.254.0 | /23 |
| 255.255.255.0 | /24 |
| 255.255.255.128 | /25 |
| 255.255.255.192 | /26 |
| 255.255.255.224 | /27 |
| 255.255.255.240 | /28 |
| 255.255.255.248 | /29 |
| 255.255.255.252 | /30 |
Subneting class C
Kita akan melakukkan subnetting Ip 105.168.10.0 /24
jika cidr /24 maka kita menggunakan subnetmask 255.255.255.0
setelah itu kita hitung subnetmask, cara hitung nya
subnet default - subnetmask yang kita punya
255.255.255.255
255.255.255.0
______________ _
0.0.0.255
Setelah itu bisa mencari broadcast dengan cara
Ip awal ditambah dengan hasil subnet
105.168.10.0
0.0.0.255
______________ _
105.168.10.255
Hasil:
Ip broadcast: 105.168.10.255
Gateway: 105.168.10.1 atau 105.168.10.254Subneting class B
Kita akan melakukkan subneting Ip 192.168.129.23 /17
Jika cidr /17 maka kita menggunakan subnetmask 255.255.128.0
setelah itu kita hitung subnetmask, cara hitung nya
adalah subnet default - subnetmask yang kita punya
255.255.255.255
255.255.128.0
______________ _
0.0.127.255
Setelah itu mencari broadcast dengan cara Ip awal ditambah dengan hasil subnet
192.168.129.23
0.0.127.255
______________ _
192.168.255.255
Hasil:
Ip broadcast: 192.168.255.255
Gateway: 192.168.129.24 atau 192.168.255.254Subneting class A
Kita akan melakukkan subnetting Ip 10.0.128.0 /20
Jika cidr /20 maka kita menggunakan subnetmask 255.255.240.0
setelah itu kita hitung subnetmask, cara hitung nya
adalah subnet default - subnetmask yang kita punya
255.255.255.255
255.255.240. 0
______________ _
0.0.15.255
Setekah itu mencari broadcast dengan cara Ip awal ditambah
dengan hasil subnet
10.0.128.0
0 .0.15 .255
______________ _
10.0.143.255
Hasil:
Ip broadcast: 10.0.143.255
Gateway: 10.0.128.1 atau 10.0.143.254Implementasi Subneting Pada jaringan
Pada tutorial ini kita akan melakukkan subnetting IP Addresses sampai membagi ke subnet subnet kecil. Mungkin dari tutorial diatas teman teman masih kurang paham bagaimana implementasi subneting di projek, nah kali ini kita akan membagi 1 IP menjadi beberapa subnet yang lebih kecil. Simak tutorial berikut ini
Kita akan melakukkan subneting IP 10.0.0.0 /8 dan akan membuat 16 subnet kecil.
1. kita harus menentukan bit yang dipinjam dengan cara 2
pangkat n >= jumlah subnet
Jika kita membutuhkan jumlah subnet 16 maka kita cari 2 pangkat berapa
yang hasilnya sama dengan 16 atau lebih, maka kita akan
menggunakan 2 pangkat 4 yang hasilnya 16. Jadi angka 4 ini adalah bit
yang kita pinjam dari host.
2. Kita akan menentukan subnet mask
Pada default awal IP kita menggunakan /8 untuk subnet nya, jika
kita pinjam 4 dari subnet host maka kita akan tambahkan 4 ke subnet mask
awal dan mendapat hasil /12
3. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menentukan host per subnet
dengan menggunakan rumus 2 pangkat h - 2, dengan h adalah jumlah host
yang tersisa.
Bagaimana cara mencari host yang terisisa? jika kita melihat
tabel CIDR diatas, /12 memiliki subnet 255.240.0.0 jika
diubah binner menjadi 11111111.11110000.00000000.00000000 nah sisa dari
bit host ditentukan dengan jumlah angka 0, angka 0 di dalam
angka biner berjumlah 20, maka hasil untuk h adalah 20
Setelah mencari h, kita akan menghitung jumlah host dengan rumus
2 pangkat 20 yang memiliki hasil 1.048.576 - 2 menjadi 1.048.574
Jadi setiap subnet dapat menampung 1.048.574 perangkat
4. Untuk langkah yang ke 4 adalah menentukan blok subnet
Tadi kita akan membagi kedalam 16 subnet kecil
Untuk menentukan range IP di setiap subnet, kita menggunakan cara
kelipatan subnet. Disini kita menggunakan subnet mask /12
maka kelipatannya adalah 16 di oktet ke 2. Kenapa bisa 16?
karena kita mengurangi default blok subnet 256 dengan nilai
oktet kedua kita yaitu 240 begini rumus nya
Kelipatan Subnet = 256 - Nilai oktet terakhir subnet mask
dihasilkan seperti ini = 256 - 240 = 16
Maka hasil subneting jika dibuat table akan menjadi seperti ini
| Subnet | Network Address | Host Range | Broadcast Address |
|---|---|---|---|
| Subnet 1 | 10.0.0.0/12 | 10.0.0.1 – 10.15.255.254 | 10.15.255.255 |
| Subnet 2 | 10.16.0.0/12 | 10.16.0.1 – 10.31.255.254 | 10.31.255.255 |
| Subnet 3 | 10.32.0.0/12 | 10.32.0.1 – 10.47.255.254 | 10.47.255.255 |
| Subnet 4 | 10.48.0.0/12 | 10.48.0.1 – 10.63.255.254 | 10.63.255.255 |
| Subnet 5 | 10.64.0.0/12 | 10.64.0.1 – 10.79.255.254 | 10.79.255.255 |
| Subnet 6 | 10.80.0.0/12 | 10.80.0.1 – 10.95.255.254 | 10.95.255.255 |
| Subnet 7 | 10.96.0.0/12 | 10.96.0.1 – 10.111.255.254 | 10.111.255.255 |
| Subnet 8 | 10.112.0.0/12 | 10.112.0.1 – 10.127.255.254 | 10.127.255.255 |
| Subnet 9 | 10.128.0.0/12 | 10.128.0.1 – 10.143.255.254 | 10.143.255.255 |
| Subnet 10 | 10.144.0.0/12 | 10.144.0.1 – 10.159.255.254 | 10.159.255.255 |
| Subnet 11 | 10.160.0.0/12 | 10.160.0.1 – 10.175.255.254 | 10.175.255.255 |
| Subnet 12 | 10.176.0.0/12 | 10.176.0.1 – 10.191.255.254 | 10.191.255.255 |
| Subnet 13 | 10.192.0.0/12 | 10.192.0.1 – 10.207.255.254 | 10.207.255.255 |
| Subnet 14 | 10.208.0.0/12 | 10.208.0.1 – 10.223.255.254 | 10.223.255.255 |
| Subnet 15 | 10.224.0.0/12 | 10.224.0.1 – 10.239.255.254 | 10.239.255.255 |
| Subnet 16 | 10.240.0.0/12 | 10.240.0.1 – 10.255.255.254 | 10.255.255.255 |
Jika sudah berhasil membagi 1 ip menjadi subnet yang lebih kecil, kita bisa
langsung mengimplementasikan
di router dengan memasukkan IP dan menambah range sesuai hasil subnet kita.Semoga tutorial ini membuat teman teman paham bagaimana cara subneting jaringan. Jika ada yang belum dipahami, teman teman bisa membaca ulang artikel ini dari atas secara pelan pelan, Terimakasih.